Minggu, 27 April 2014

Sekilas Tentang Burung Kicauan

Juri menilai burung yang diperlombakan
Lomba burung kicauan, mungkin sudah tidak asing ditelinga para kicau mania. Hal ini terbukti dengan semakin membludaknya para peserta lomba yang di adakan di setiap daerah. Saya sendiri juga sudah tidak asing dengan perlombaan ini, yang melibatkan burung-burung dengan kualitas suara yang luar biasa. Tidak hanya satu jenis, tapi berbagai jenis burung di perlombakan dalam satu event mengikuti jadwal yang telah di tentukan oleh panitia. Semua dinilai juri dari karakter suara, roll dan gaya si burung saat berhadapan dengan lawan-lawannya. Semula kurang 'Sreg' juga sih, apalagi mayoritas peserta dan penontonnya adalah kaum adam tapi semakin lama, semakin tau dan tertarik dengan sering ikut suami dan ayah mertua mengikuti perlombaan. Ternyata, Alloh menciptakan makhluk-makhluknya dengan sedemikian rupa. Sampai burung pun diberikan suara amat cantik dengan perilaku unik yang dapat menghibur, itu yang membuat saja semakin takjub akan kebesaran-Nya.
Kembali pada persoalan burung, suami memilih jenis 'Murai Batu' sebagai senjatanya di lapangan. Burung jenis ini memiliki volume suara yang keras dan indah, tak hanya itu perawatannya juga lumayan mudah di bandingkan jenis burung yang lain, meskipun mengeluarkan sedikit biaya yang agak banyak untuk perawatan kesehariannya. Burung kicauan ini dirawat dengan berbagai pola yang berbeda, meskipun jenisnya sama tapi mulai dari menu makan, penjemuran, mandi sampai saat "Ngumbar" semua berbeda tergantung Mood dan kemauan si burung kalau kata orang kicau mania "Setelannya" (Hem, pokok ekstra perhatian.... kaya istri kedua, Hiks!!!)

Murai Batu
 Suami memiliki 6 jenis murai yang sama, dan burung kecil-kecil seperti cililin, cucak hijau, kenari, punglor merah, dll (Saya gak tau namanya, :P) tapi yang paling hot di antara semua adalah "Raja Makay, Merah dan Raja Joe", mereka dulu adalah peranakan dari indukan terbaik yang namanya sudah menggaung didunia burung kicauan. Ke-tiga burung ini, sering memenangkan kejuaraan di berbagai event yang kami ikuti. Bahkan sampai diluar kota, dan terakhir menyabet piala juara 1 event Aremania Cup yang di adakan di Malang. Jangan ditanya harganya, Raja Makay saja dulu pernah ditawar 100 jeti oleh seorang kicau mania di Jogjakarta, tapi tidak diberikan kata suami tidak setimpal dengan kualitas burungnya (Wahhh... klo punya saya, pasti sudah tak lelang buat belanja buku wkwkwk :D)

Pulang dari Aremania Cup menyabet juara 1 berpose bersama anak tercinta
Sekian ya pemirsa, tentang cerita burung saya. saya memang jarang menulis tentang burung yang sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan saya. Kurang tertarik saja, ini pas lagi blank bingung yang mau ditulis, mencoba hal baru ah... menulis yang tidak berhubungan tentang parenting dan dapur. Ciiieee...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar