Jumat, 31 Januari 2014

IZINKAN AKU PULANG



FTS ini pernah di bukukan bersama karya teman-teman lain dalam buku "AYAH, IBU, MAAFKAN AKU" bersama AEP.

“Aku tak mau, barang ini  nyawaku Ma!” bentakku seraya merampas sebungkus kecil ekstasi dari tangan Mama.

Tak kupedulikan tangisnya. Aku rela lakukan apapun demi barang haram ini, bahkan jika harus meninggalkan keluargaku, aku tak peduli.  Mungkin karena rasa candu ini yang sudah membutakan fikiranku.

“Jangan tinggalkan Mama Duta..!” isak Mama sambil terus memegang kakiku.

Tapi tamparan Ayah terlanjur membakar hatiku, aku pun beranjak pergi. Tak kudengar lagi teriakan Mama memanggilku, yang kulihat Ayah masih berkacak pinggang dan dengan amarahnya memakiku.

“Pergi kau anak setan, pergilah bersama teman-teman brandalmu itu! jangan pernah lagi injakkan kakimu di sini.”  murka Ayah.

“Permisi...” tok..tok..tok!!”  kuketuk rumah sahabatku, dan kudengar bunyi riuh di dalam rumah. Pintu terbuka.

“Eh, loe Dut... ayo sini-sini pas banget kita mumpung lagi pesta.” sesosok laki-laki berambut ikal muncul dari balik pintu, ya dia Hendra sahabatku.

 Ia langsung mengajakku masuk dan segera aku berhambur dalam pesta narkoba itu. Kutumpahkan sedihku di sini pertengkaran dengan Orangtua sudah kulupakan sekarang yang ada hanya senang.
Hampir 4 bulan aku "minggat".  Uang yang aku bawa mulai habis, tak ada lagi yang bisa kujual. Mau pinjam Hendra? ah, tak enak. Hingga suatu malam aku sakau...

“Hen, aku minta barangmu sedikit ya? nanti aku ganti kalau udah ada duit?" rintihku.
Tubuhku terasa sangat dingin dan kaku, semua sarafku seakan tegang dan ingin segera menghisap barang haram itu lagi agar kembali normal.

“Maaf Duta... Aku mendapat barang  ini juga tidak gratis, kamu tau sendirikan harganya? ”
“Tapi Hen...  Aku butuh banget, gimana kalau aku mati?."

“Maaf teman, meski kita sahabat tapi tidak kalau untuk urusan begini. Aku harus pergi sekarang!” suara klakson mobil memanggil Hendra dan sesosok wanita keluar dari  dalam mobil. 

“Lia......” Dengan tertatih kudekati mereka berdua.

Hatiku hancur seketika itu pacarku kini telah dimiliki sahabatku, kejam!  tapi entahlah aku tak peduli karena saat ini aku hanya butuh sabu-sabu untuk menyembuhkan kejang sarafku.

“Lia... Tolong aku, beri  aku barang aku sakau Li...”

“Maaf Duta aku tak bisa, malam ini aku akan ke luar kota bersama Hendra!”

 “Tat... tapi Lia... bukankah kau menyayangiku, aku sekarat Lia.”

“Maaf...!!”  Lia berlalu bersama Hendra dan melaju dengan mobilnya. 

Aku terjatuh mengejar mereka. Ditengah guyuran hujan aku sekarat di tengah jalan, tiada yang menolongku bahkan sahabat serta orang yang aku cintai sekalipun. Masih dalam setengah sadar atau mungkin ini di ambang kematian seperti ku lihat wajah Mama.

“Andai waktu itu bisa kuulang aku ingin menuruti nasehatmu Ma... izinkan aku pulang untuk bersimpuh memohon maaf padamu, sebelum ajal ini merengut nyawaku. Ternyata  orang yang paling menyayangi aku di dunia ini hanya keluarga izinkan aku pulang Ma...!!”.

Rabu, 29 Januari 2014

AMARAH ITU MERUGIKAN

"Terus memendam amarah, sama seperti menggenggam bara panas untuk dilontarkan kepada seseorang. Andalah nanti yang akan terbakar."
--------(Shindarta Gautama)-----------



Dalam hidup wajar jika ada hal yang membuat kita marah dan kecewa. Tapi, tetap kendalikan emosi anda jangan biarkan amarah bercokol lama di hati anda yang nantinya malah akan membakar hati anda sendiri. Kekesalan, amarah dan kekecewaan hanya akan mengaktifkan hukum tarik menarik yang nantinya, anda akan menerima kembali apa yang anda berikan.

Dalam setiap masalah amarah juga tak pernah menyelesaikan, malah kian memperkeruh keadaan. Kendalikan diri anda jangan turuti amarah yang bergejolak. Mencoba interopeksi adalah hal yang baik, mencoba untuk mengikhlaskan kekecewaan pada suatu peristiwa.

Maafkanlah... dengan begitu hati akan terasa lebih lega dan ringan, hidup pun akan mengalir dengan indah. Amarah memang digambarkan sebagai api, ia akan membakar apa saja yang menyulutnya sedang keikhlasan adalah air. Segera siram amarah jangan tunggu ia berkobar, yang nantinya ikut membakar diri anda. Lebih fokus menjalani hidup, tanpa terbebani penyakit-penyakit hati yang malah akan menghabiskan energi positif.

Tetap ikhlas, semoga Alloh senantiasa mengaruniai kita semua lautan kesabaran yang tak bertepi. Sehingga apapun rintangan dan cobaan yang datang dapat dihadapi dengan hati lapang, dan semua akan terasa ringan. 
"Sudah ikhlaskah anda hari ini???" Salam literasi. :)

MEMBANGUN KOMITMEN

Dalam pekerjaan, komitmen berperan besar menentukan keberhasilan. Tidak cukup dengan hanya sebuah pernyataan, anda menyukai pekerjaan ini dan anda akan menjalaninya. Sangat mudah berkomitmen, saat pekerjaan yang kita lakukan berjalan mulus sebagaimana yang kita harapkan. Namun, saat pekerjaan ini menemui masalah, ganjalan ataupun tantangan tak jarang yang berucap, "Aku sebenarnya serius dengan pekerjaanku, tapi sepertinya passionku bukan disini? ini tak seperti yang diharapkan." jika kata itu sudah terlontar, maka jurang keputus asaan sedang menjemput anda didepan sana.

Dalam dunia menulis pun, komitmen sangat diperlukan terlebih saat kita mengejar target. Komitmen untuk selalu tekun, tidak menyerah dan tentunya menepati waktu. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa membawa manfaat pada anda. Setiap detik yang anda kerjakan akan menentukan nasib anda dihari kemudian.

Sebenarnya tidak sulit untuk membangun komitmen dalam diri sendiri, hanya perlu tiga sikap sederhana yaitu:
  • Kerja keras
  • Waktu
  • Kejujuran
Dengan bekerja keras, anda pantang menyerah pada tantangan, tetap teguh pada komitmen yang anda bangun. Hargai waktu, jangan biarkan waktu yang mengejar anda tapi kejarlah waktu dan biar pula nanti waktu yang menjawab seberapa besar komitmen anda menekuni pekerjaan ini. Kejujuran, itu harus. Komitmen sangat butuh kejujuran, jujur dalam berkarya, jujur berhubungan dengan rekan kerja dan jujur pada Tuhan YME dan diri sendiri. Selamat berkarya, tunjukkan komitmen anda demi kesuksesan. Salam Literasi. :)

Kamis, 23 Januari 2014

BAGAIMANA TULISAN BISA LOLOS DI MEDIA?

Bagi para penulis pemula, tentunya sangat ingin jika tulisan atau karyanya bisa menembus media. Namun keinginan ini biasanya tercekat dengan kemampuan kita yang terbatas. Tanpa tau kriteria tulisan yang dicari media, tentu tulisan kita malah akan berakhir di tong sampah. Bukannya ingin merendahkan, tetapi memang demikian keadaannya. Media selalu mencari tulisan-tulisan yang berbobot dan cocok dengan kriteria. Memperkaya ilmu dengan membaca dan melatih menulis serta banyak membaca info seputar cara pengiriman karya ke media adalah solusinya.

Saya memiliki beberapa tips cantik agar tulisan yang kita buat bisa sampai dilirik para Redaktur. Ilmu ini saya dapat dari bunda Rika Tjahyani, seorang yang pernah berkecimpung di majalah (Femina), tepatnya mantan redaktur dan juga seorang penulis lepas.
Langsung saja ini dia tipsnya:

  1. Media seperti majalah femina memang menerima beberapa tulisan dari luar, salah satu yang paling diminati adalah gado-gado. Gado-gado adalah, tulisan ringan yang isinya tentang sharring, pengalaman pribadi atau orang lain. Intinya, tulisan yang menarik untuk dibaca, tidak membosankan (bertele-tele) dan yang pasti seru, unik dan lucu. :) Ingat, redaktur yang menjaga gawang rubrik umumnya mereka juga memiliki tanggung jawab kerja lain. Biasanya tulisan yang cepat dipilih atau lolos adalah tulisan yang mempunyai pengantar yang menarik minat pembacanya.
  2. Buatlah tulisan yang langsung menarik pembaca di awalnya. Kira-kira 5-15 baris pertama adalah kesan yang menentukan cerita. Kalau di awal saja sudah tidak menarik biasanya juri akan langsung menggeser naskah anda kebawah.
  3. Kekuatan judul, Judul naskah biasanya berperan mencuri hati redaksi. Berikan judul yang singkat namun menarik untuk dibaca. Umumnya judul hanya satu baris tidak terlalu panjang namun mengundang tanya, untuk membaca naskahnya.
  4. Berikan tulisan sesuai moment, misalnya saat Idul Fitri kirimkan tulisan yang berisi seputar Idul Fitri, mudik dll yang masih menyangkut moment itu. Biasanya ini akan cepat dilirik redaktur karena tulisan kita pas dengan moment yang ada.
  5. Panjang tulisan sesuaikan dengan halaman yang diminta, jangan terlalu pendek atau kepanjangan. Yang penting alur tulisan mudah dibaca dan dipahami.
  6. Gunakan EYD yang baik dan benar. Bahasa yang kacau memperbesar kemungkinan naskah kita gagal diseleksi.
  7. Perhatikan target pembaca media tersebut, sesuaikan dengan gaya tutur kita dengan pembaca. Jika kita mengirim naskah di media yang targetnya usia dewasa seperti femina jangan menggunakan kata-kata ABG yang gaul dan lebay.
  8. Jangan takut ditolak, tetap berlatih dan berlatih. Lalu kirimkan naskah jika sudah memenuhi kriteria di atas.
Itulah sedikit ulasan tentang bagaimana agar naskah kita dilirik redaktur, selamat mencoba semoga berhasil. :) Salam Literasi

TRADISI KEMBANG API

Tradisi malam pergantian tahun
Masih tahun baru ya? Tentu, ini kan masih januari masih sah kok nulis moment perayaan tahun baru yang terjadi beberapa pekan lalu. "Happy new years 2014", mungkin sebagian orang akan merayakan awal tahun ini dengan berbagai kesenangan, bahkan tak luput anak-anak muda mengisinya dengan berbagai tindakan yang negatif. Eittss... itu bukan contoh yang baik!!

Di malam pergantian tahun kita bisa mengisi pula dengan berbagai kegiatan yang positif, diantaranya berkumpul bersama keluarga berdoa serta bersyukur telah diberi umur yang panjang oleh-Nya. Sehingga kita tetap dapat menyaksikan malam pergantian tahun, dan melewati tahun-tahun yang akan datang dengan lebih baik-baik dan baik lagi. Tak perlu berkecil hati, jika tak dapat keluar rumah sekedar untuk melihat kembang api dinyalakan, secara ini memang memang sudah menjadi tradisi diseluruh dunia. Kita bisa menyaksikannya dengan membuat pertunjukan itu sendiri.

Sebagaimana tradisi keluarga kecil saya. Kami sekeluarga tidak pernah berhura-hura mengikuti malam pergantian tahun, kalau kata Bapak dulu "Percuma, mending untuk istikharoh!", meminta petunjuk pada Sang Khalik agar diberi kemudahan hidup di tahun-tahun yang akan datang. Itupun yang diterapkan Suami setelah kami menikah. Anak-anak tak pernah diajarkan untuk mengikuti pesta awal tahun, kami hanya berdiam diri dirumah dan membuat acara sendiri untuk menyambut
pergantian tahun.

Seperti saat menyambut tahun baru 2014 lalu, seusai jamaah isya' Ayah Mertua yang kebetulan rumahnya sangat dekat dengan rumah kami mengajak berdoa bersama. Diiringi 'Amin' yang keras akhirnya doa pun diakhiri. Berlanjut acara masak-masak, Ibu Mertua dan saya mempersiapkan sate untuk dipanggang sedang Si Ayah, Bapak Mertua dan Putriku menyiapkan kembang api yang ditanam di tanah halaman rumah. Para tetangga pun ikut asyik membantu, karena seperti sudah tradisi tahun-tahun yang lalu pula mereka selalu nimbrung keluarga kami untuk mengikuti pesta kembang api dan makan bareng.

Waktu menunjukkan pukul 23.57 semuanya bersiap-siap, setelah acara makan-makan selesai kini waktunya menyulut kembang api, sebagai langkah awal membuka tahun esok agar lebih baik. Dan akhirnya pukul 00.00 yups!!! 1... 2... 3... dor, dor, dor... dor... kembang api pun membahana di angkasa, langit yang semula gelap mendung menjadi terang benerang. Para tetangga bersorak menyaksikan itu, kami sekeluarga pun merasa senang dapat berbagi kebahagiaan dengan mereka. Meski dalam hal kecil seperti menyalakan kembang api tahun baru, ini sangat menyenangkan buat mereka karena sebagian dari mereka adalah masyarakat yang minus. Ini cara keluarga kami menikmati tahun baru, tak perlu hura-hura apalagi berjubel-jubel di tengah asap knalpot. Satu hal yang sangat disayangkan disini, saya tidak t mengabadikan moment indah ini. Hanya melalui video jadi tidak dapat di pasang disini, mungkin lain kali ya? :) Salam Literasi.