PERAN
ORANGTUA TERHADAP KECERDASAN ANAK
Peran ibu :
Menentukan
dan menyediakan makanan bergizi untuk kesehatan dan kecerdasan sang buah hati.
Dimulai dari pemberian ASI eksklusif selama 6
bulan,memberikan menu makanan pendamping yang sehat dan mencerdaskan setelah anak dapat
dikenalkan makanan,sampai menyiapkan makanan yang bergizi untuk pertumbuhan
anak-anaknya.hal ini adalah sesuatu paling mendasar untuk menyiapkan mental seorang
anak menerima pendidikan-pendidikan yang lain.intinya ibulah yang mengendalikan
gizi keluarga dirumah.
2. Sebagai
pendidik atau edukator.
Peran penting seorang ibu untuk menumbuhkan kemampuan
berbahasa pada anak melalui berbagai kegiatan dirumah.misal bercerita atau
mendongeng bahkan melalui hal paling intim yakni berbicara pada anak. Setelah anak
memasuki usia sekolah ibu berperan membantu anak membuat PR dan kadang seorang
ibu juga harus lebih kreatif saat dihadapkan dengan kondisi anak yang semangat
beljarnya menurun.intinya ibu juga dapat bertindak sebagai guru kedua dirumah
bagi anak-anaknya.
3. Memfasilitasi
kebutuhan dan keinginan anak yang berbeda.
Semakin besar anak kebutuhan hidupnya akan semakin
banyak. Keinginan-keinginannya pun juga semakin aneh-aneh seiring berkembangnya
kecerdasannya.dalam hal ini ibu sangat berperan sebagai fasilitator. Jika
seorang anak menginginkan kursus ibulah yang berperan mencarikan tempat kursus
yang paling bagus,menyediakan fasilitas yang nyaman untuk belajar anak serta
bagaimana menuruti dan membatasi keinginan-keinginan anak yang memang belum
bisa memanajemen kebutuhan yang penting dan kurang penting.
4. Mengajarkan
peran jenis kelamin perempuan.
Anak perempuan belajar dari ibu tentang bagaimana
berlaku sebagaimana perempuan. Belajar bagaimana cara
berpakaian,kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan perempuan serta bagaimana
hendaknya seorang perempuan bersikap. Anak laki-laki belajar tentang kasih
sayang dan kelembutan dari ibunya hingga terkadang seorang anak laki-laki dapat
bersikap feminin layaknya perempuan dan disinilah peran penting ayah untuk
mengarahkannya pada sikap maskulin dan tegas seperti seorang pria.
Peran ayah :
1. Menumbuhkan rasa percaya diri dan kompetensi
pada anak.
Melalui kegiatan yang lebih “kasar” yang melibatkan
aktifitas fisik baik didalam maupun diluar ruangan. Selain itu,umumnya ayah
tidak terlalu mengekang keleluasaan bergerak anaak sehingga anak dapat bermain
dengan bebas dan aman. Anakpun tidak takut mencoba hal baru karena biasanya
seorang ayaahtidak terlalu khawatir saat anak menemui kesalahan namun justru
memotivasi anak untuk bangkit lagi.
2. Menumbuhkan
hasrat berprestasi.
Hal ini dapat dilakaukan ayah melalui kegiatan pengenalan
berbagai jenis pekerjaan,kisah serta cita-cita pada anak. Mengajak anak
mendongeng tentang berbagai profesi dan melibatkan anak disana sebai tokohnya,dapat
juga mengajak anak ke kantor atau ketempat kerja sang ayah agar anak tahu
bagaimana ayahnya bekerja.penelitian 30 tahun National Parent Teacher Association (2002) menyimpulkan,peran ayah mendorong anak giat belajar sehingga prestasi
akademiknya lebih tinggi.
3. Mengajar
tentang peran jenis kelamin laki-laki.
Peran ayah terhadap anak laki-laki dapat dibilang
sangat vital,mengingat si buyung akan belajar,bertingkah laku dan berfikir
layaknya laki-laki dari figur ayahnya. Peran ayah sangat penting untuk
mengajarkan hal ini seperti keberanian,tanggung jawab dan melindungi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar