Sabtu, 06 Juli 2013

PERAN ORANGTUA TERHADAP KECERDASAN ANAK



PERAN ORANGTUA TERHADAP KECERDASAN ANAK

          
          Kesuksesan seorang anak tentu tidak lepas dari peran kedua orangtuanya,begitu pula kegagalan anak juga karena pola asuh kedua orangtua yang kurang tepat. Begitu besar peran orangtua terhadap masa depan anak sehingga setiap orangtua diwajibkan untuk lebih pandai saat memberikan pendidikan dasar pada sang buah hati. Pola asuh yang tepat serta kekompakan antara ayah dan ibu dalam mendidik anak adalah kunci sukses untuk mengembangkan kecerdasan anak. Bukankah pendidikan paling dini dimulai dirumah??? Oleh karena itu,pendidikan yang paling mendasar nantinya akan menjadi pondasi anak dalam melangkah menuju masa depannya. Jika pondasi ini kokoh maka si anak pasti siap untuk menatap dunia diluar sana begitupun sebaliknya. Di sini peran antara ayah dan ibu memang sama-sama mendidik sang anak untuk mengembangkan kecerdasannya,namun ada sedikit perbedaan di antara keduanya. Mari simak yuk perbedaan ayah dan ibu terhadap perkembangan kecerdasan anak-anaknya :

Peran ibu   :
Menentukan dan menyediakan makanan bergizi untuk kesehatan dan kecerdasan sang buah hati.

Dimulai dari pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan,memberikan menu makanan pendamping  yang sehat dan mencerdaskan setelah anak dapat dikenalkan makanan,sampai menyiapkan makanan yang bergizi untuk pertumbuhan anak-anaknya.hal ini adalah sesuatu paling mendasar untuk menyiapkan mental seorang anak menerima pendidikan-pendidikan yang lain.intinya ibulah yang mengendalikan gizi keluarga dirumah.
2.      Sebagai pendidik atau edukator.
Peran penting seorang ibu untuk menumbuhkan kemampuan berbahasa pada anak melalui berbagai kegiatan dirumah.misal bercerita atau mendongeng bahkan melalui hal paling intim yakni berbicara pada anak. Setelah anak memasuki usia sekolah ibu berperan membantu anak membuat PR dan kadang seorang ibu juga harus lebih kreatif saat dihadapkan dengan kondisi anak yang semangat beljarnya menurun.intinya ibu juga dapat bertindak sebagai guru kedua dirumah bagi anak-anaknya.
3.      Memfasilitasi kebutuhan dan keinginan anak yang berbeda.
Semakin besar anak kebutuhan hidupnya akan semakin banyak. Keinginan-keinginannya pun juga semakin aneh-aneh seiring berkembangnya kecerdasannya.dalam hal ini ibu sangat berperan sebagai fasilitator. Jika seorang anak menginginkan kursus ibulah yang berperan mencarikan tempat kursus yang paling bagus,menyediakan fasilitas yang nyaman untuk belajar anak serta bagaimana menuruti dan membatasi keinginan-keinginan anak yang memang belum bisa memanajemen kebutuhan yang penting dan kurang penting.
4.      Mengajarkan peran jenis kelamin perempuan.
Anak perempuan belajar dari ibu tentang bagaimana berlaku sebagaimana perempuan. Belajar bagaimana cara berpakaian,kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan perempuan serta bagaimana hendaknya seorang perempuan bersikap. Anak laki-laki belajar tentang kasih sayang dan kelembutan dari ibunya hingga terkadang seorang anak laki-laki dapat bersikap feminin layaknya perempuan dan disinilah peran penting ayah untuk mengarahkannya pada sikap maskulin dan tegas seperti seorang pria.

Peran ayah     :
1.       Menumbuhkan rasa percaya diri dan kompetensi pada anak.
Melalui kegiatan yang lebih “kasar” yang melibatkan aktifitas fisik baik didalam maupun diluar ruangan. Selain itu,umumnya ayah tidak terlalu mengekang keleluasaan bergerak anaak sehingga anak dapat bermain dengan bebas dan aman. Anakpun tidak takut mencoba hal baru karena biasanya seorang ayaahtidak terlalu khawatir saat anak menemui kesalahan namun justru memotivasi anak untuk bangkit lagi.
2.      Menumbuhkan hasrat berprestasi.
Hal ini dapat dilakaukan ayah melalui kegiatan pengenalan berbagai jenis pekerjaan,kisah serta cita-cita pada anak. Mengajak anak mendongeng tentang berbagai profesi dan melibatkan anak disana sebai tokohnya,dapat juga mengajak anak ke kantor atau ketempat kerja sang ayah agar anak tahu bagaimana ayahnya bekerja.penelitian 30 tahun National Parent Teacher Association (2002) menyimpulkan,peran ayah  mendorong anak giat belajar sehingga prestasi akademiknya lebih tinggi.
3.      Mengajar tentang peran jenis kelamin laki-laki.
Peran ayah terhadap anak laki-laki dapat dibilang sangat vital,mengingat si buyung akan belajar,bertingkah laku dan berfikir layaknya laki-laki dari figur ayahnya. Peran ayah sangat penting untuk mengajarkan hal ini seperti keberanian,tanggung jawab dan melindungi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar