Sabtu, 01 Februari 2014

KENANGAN



Berpuisi, mengungkapkan isi dalam hati. Menyiratkan rasa dalam kata-kata, meski bukan pujangga setiap orang mampu berpuisi. Nilai bobot tulisan, tergantung ilmu yang ditadahnya.
                                     --------------Iza, 02-02-14----------- 


Kubisikkan namamu dalam lubuk hatiku
 Kutanggalkan cinta yang dulu pernah ada di antara kita
Akankah dunia tau perih yang melanda jiwaku?

Pusaran angin yang membawa kerinduan
Mengecup angan; menuai bayang yang kian temaram
Lilin putih yang menerangi kegelapan
Akankah ia mampu bertahan dengan angin yang mengguncangkan

Biarkan malam berlalu kan kusambut sepiku dalam damai mimpi
Aku yang terhipnotis waktu tak lagi menyadari
Hilangmu yang kian tak berarti akankah menyikap tabir kerinduan ini

Tuhan........
Masih terbayang cinta yang aku beri untuknya
Yang ia sia-siakan sewaktu aku dalam gelap senja
Akankah malam menyulurkan serunai angan?
Dikala aku jatuh terantuk biru pelangi yang hilang di pagi buta

Hina.... jauh lebih hina...
Aku yang merangkak dalam serakan sampah
Memohon dengan airmata yang kian mendarah

Takkan kubuang benci ini meski hidup tak lagi bermelodi
Dia yang terkenang....
Dia yang aku sayang....

Terbanglah bersama awan meski mentari menghilangkan putihnya
Tinggalkan semua cerita biarkan aku yang menyambut mega
Dunia tetap dunia dan hidup akan terus berjalan

Jangan kau racuni putih mutiara dengan hitamnya tinta
Agar tak lagi kau mampu merasa
Sesosok bayang yang menyeruak dalam nista.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar