Berpuisi, mengungkapkan isi dalam hati. Menyiratkan rasa dalam kata-kata, meski bukan pujangga setiap orang mampu berpuisi. Nilai bobot tulisan, tergantung ilmu yang ditadahnya.
--------------Iza, 02-02-14-----------
Kubisikkan namamu
dalam lubuk hatiku
Kutanggalkan cinta yang dulu pernah ada di antara kita
Akankah dunia tau perih yang melanda jiwaku?
Kutanggalkan cinta yang dulu pernah ada di antara kita
Akankah dunia tau perih yang melanda jiwaku?
Pusaran angin yang
membawa kerinduan
Mengecup angan; menuai bayang yang kian temaram
Mengecup angan; menuai bayang yang kian temaram
Lilin putih yang menerangi
kegelapan
Akankah ia mampu bertahan dengan angin yang mengguncangkan
Akankah ia mampu bertahan dengan angin yang mengguncangkan
Biarkan malam berlalu
kan kusambut sepiku dalam damai mimpi
Aku yang terhipnotis waktu tak lagi menyadari
Hilangmu yang kian tak berarti akankah menyikap tabir kerinduan ini
Aku yang terhipnotis waktu tak lagi menyadari
Hilangmu yang kian tak berarti akankah menyikap tabir kerinduan ini
Tuhan........
Masih terbayang cinta yang aku beri untuknya
Yang ia sia-siakan sewaktu aku dalam gelap senja
Masih terbayang cinta yang aku beri untuknya
Yang ia sia-siakan sewaktu aku dalam gelap senja
Akankah malam menyulurkan serunai angan?
Dikala aku jatuh terantuk biru pelangi yang hilang di pagi buta
Dikala aku jatuh terantuk biru pelangi yang hilang di pagi buta
Hina.... jauh lebih hina...
Aku yang merangkak dalam serakan sampah
Memohon dengan airmata yang kian mendarah
Memohon dengan airmata yang kian mendarah
Takkan kubuang benci ini meski hidup tak lagi bermelodi
Dia yang terkenang....
Dia yang aku sayang....
Dia yang aku sayang....
Terbanglah bersama awan
meski mentari menghilangkan putihnya
Tinggalkan semua cerita biarkan aku yang menyambut mega
Dunia tetap dunia dan hidup akan terus berjalan
Tinggalkan semua cerita biarkan aku yang menyambut mega
Dunia tetap dunia dan hidup akan terus berjalan
Jangan kau racuni putih
mutiara dengan hitamnya tinta
Agar tak lagi kau mampu merasa
Sesosok bayang yang menyeruak dalam nista.
Agar tak lagi kau mampu merasa
Sesosok bayang yang menyeruak dalam nista.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar