Bagi sebagian ibu-ibu yang pernah menyusui pasti pernah mengalami yang namanya 'menyapih'. Hal ini mungkin kadang dirasakan sebagai momok, karena menyapih sama seperti memisah sebagian dari tubuh kita. Butuh mental untuk melakukan ini, baik dari Sang Ibu ataupun anak.
Meski begitu, menyapih dapat
menjadi hal yang menyenangkan jika melakukannya saat Sang Ibu dan anak telah
siap. Pshikis yang baik sangat diperlukan oleh ibu, agar si anak pun siap untuk
menjalani masa penyapihan ini. Jangan sekali-kali memaksa anak untuk menyudahi
‘netek’ jika anak memang benar-benar belum siap. Karena, ini akan mempengaruhi
kejiwaan anak dimasa mendatang Ia akan
merasa minder, kecil dan merasa tidak disayangi lagi.
Usia dua tahun adalah saat yang pas
untuk menyapih, karena di usia ini anak sudah bisa diberi pengertian. Tetap
berikan pelukan yang hangat, dan percayakan pada anak bahwa Ia pasti bisa. Perhatian yang lebih harus diberikan, karena ini yang akan menguatkan mental
anak. Biarkan mengalir jangan terburu-buru, jika sesekali anak masih rewel itu
wajar mungkin karena ia masih merasa belum siap.
Peran Sang Ayah juga sangat
membantu saat proses penyapihan. Karena, saat proses ini biasanya anak merasa
disisihkan oleh Sang Ibu. Ayah harus pandai-pandai menghibur hati anak dan tetap memberikan semangat pada Sang Ibu. Jika ini sudah berjalan, lama kelamaan
anak akan mengerti dan tidak rewel lagi.
Tidak sulit kan??
Menyapih sama juga
artinya kita telah membebaskan buah hati kita untuk, mandiri menjemput masa
depannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar