Kamis, 23 Januari 2014

TRADISI KEMBANG API

Tradisi malam pergantian tahun
Masih tahun baru ya? Tentu, ini kan masih januari masih sah kok nulis moment perayaan tahun baru yang terjadi beberapa pekan lalu. "Happy new years 2014", mungkin sebagian orang akan merayakan awal tahun ini dengan berbagai kesenangan, bahkan tak luput anak-anak muda mengisinya dengan berbagai tindakan yang negatif. Eittss... itu bukan contoh yang baik!!

Di malam pergantian tahun kita bisa mengisi pula dengan berbagai kegiatan yang positif, diantaranya berkumpul bersama keluarga berdoa serta bersyukur telah diberi umur yang panjang oleh-Nya. Sehingga kita tetap dapat menyaksikan malam pergantian tahun, dan melewati tahun-tahun yang akan datang dengan lebih baik-baik dan baik lagi. Tak perlu berkecil hati, jika tak dapat keluar rumah sekedar untuk melihat kembang api dinyalakan, secara ini memang memang sudah menjadi tradisi diseluruh dunia. Kita bisa menyaksikannya dengan membuat pertunjukan itu sendiri.

Sebagaimana tradisi keluarga kecil saya. Kami sekeluarga tidak pernah berhura-hura mengikuti malam pergantian tahun, kalau kata Bapak dulu "Percuma, mending untuk istikharoh!", meminta petunjuk pada Sang Khalik agar diberi kemudahan hidup di tahun-tahun yang akan datang. Itupun yang diterapkan Suami setelah kami menikah. Anak-anak tak pernah diajarkan untuk mengikuti pesta awal tahun, kami hanya berdiam diri dirumah dan membuat acara sendiri untuk menyambut
pergantian tahun.

Seperti saat menyambut tahun baru 2014 lalu, seusai jamaah isya' Ayah Mertua yang kebetulan rumahnya sangat dekat dengan rumah kami mengajak berdoa bersama. Diiringi 'Amin' yang keras akhirnya doa pun diakhiri. Berlanjut acara masak-masak, Ibu Mertua dan saya mempersiapkan sate untuk dipanggang sedang Si Ayah, Bapak Mertua dan Putriku menyiapkan kembang api yang ditanam di tanah halaman rumah. Para tetangga pun ikut asyik membantu, karena seperti sudah tradisi tahun-tahun yang lalu pula mereka selalu nimbrung keluarga kami untuk mengikuti pesta kembang api dan makan bareng.

Waktu menunjukkan pukul 23.57 semuanya bersiap-siap, setelah acara makan-makan selesai kini waktunya menyulut kembang api, sebagai langkah awal membuka tahun esok agar lebih baik. Dan akhirnya pukul 00.00 yups!!! 1... 2... 3... dor, dor, dor... dor... kembang api pun membahana di angkasa, langit yang semula gelap mendung menjadi terang benerang. Para tetangga bersorak menyaksikan itu, kami sekeluarga pun merasa senang dapat berbagi kebahagiaan dengan mereka. Meski dalam hal kecil seperti menyalakan kembang api tahun baru, ini sangat menyenangkan buat mereka karena sebagian dari mereka adalah masyarakat yang minus. Ini cara keluarga kami menikmati tahun baru, tak perlu hura-hura apalagi berjubel-jubel di tengah asap knalpot. Satu hal yang sangat disayangkan disini, saya tidak t mengabadikan moment indah ini. Hanya melalui video jadi tidak dapat di pasang disini, mungkin lain kali ya? :) Salam Literasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar